PENGENDALIAN INTERNAL
DAN
RESIKO PENGENDALIAN
KEPENTINGAN KLIEN DAN AUDITOR
Dalam perancangan sistem pengendalian, manajemen diharapkan memiliki kepentingan yang sama dengan auditor dalam mengevaluasi sistem, seperti juga kepentingan tambahan dan kepentingan lainnya.
Kepentingan Klien
Alasan disusun sistem pengendalian untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa sasaran perusahaan dapat dicapai. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian.
Manajemen mempunyai lima kepentingan dalam menyusun sistem pengendalian:
- Menyediakan data yang andal dalam pelaporan keuangan
- Mengamankan aktiva dan catatan.
- Mendorong efisiensi dan efektifitas operasi
- Mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajemen.
- Manaati hukum dan eraturan yang berlaku
Kepentingan auditor
Studi atas struktur pengendalian intern dan penetapan risiko pengendalian adalah penting bagi auditor dan masuk dalam standar audit yang berlaku umum (standar pekerjaan lapangan). "Pemahaman yang memadai tentang struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merncanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang dilakukan".
Auditor seharusnya menekankan pada pengendalian keandalan data untuk tujuan pelaporan ke pihak luar perusahaan. Selain itu, menekankan pengendalian atas golongan transaksi bukan saldo akun.
KONSEP DASAR
Tiga konsep dasar yang mendasari penilaian atas struktur pengendalian intern dan penetapan risiko pengendalian:
- Tanggung jawab manajemen untuk menetapkan dan melakukan pengendalian atas satuan usaha tersebut.
Management harus mengadakan dan mengelola terhadap pengendalian entitas. Management juga harus konsisten dalam menggunakan konsep untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
- Keyakinan memadai , dan bukan keyakinan absolut bahwa laporan keuangan dinyatakan wajar yang harus dikembangkan perusahaan, dengan mempertimbangkan antara biaya dan manfaat.
- Keterbatasan bawaan, bahwa struktur pengendalian intern tidak dapat dikatakan sangat efektif, meski disertai kehati-hatian dalam perancangan dan implementasinya, masih tergantung pada orang yang mengoperasikannya.
TUJUAN PENGENDALIAN INTENAL
- Keandalan laporan keuangan
Management memiliki tanggung jawab secara hukum dan professional bahwa informasi yang disajikan secara wajar sesuai denagan syarat prlaporan seperti GAAP.
- Operasi yang efisien dan efektif
pengendalian perusahaan adalah untuk mendorong efisiensi da efektifitas penggunaan sumber daya, termasuk personel, untuk mengoptimalkan tujuan perusahaan.
- Taat pada huukum
Pengendalian internal digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melanggar hukum yang ada.
SISTEM AKUNTANSI TIPIKAL
- Penyiapan data
- Pemasukan data
- Pemasukan data dan update berkas induk
- Menghasilkan dokumen dan laporan.
TUJUAN RINCIAN PENGENDALIAN INTERNAL
Tujuh tujuan pengendalian intern yang harus diterapkan pada transaksi yang material :
- Keabsahan transaksi yang dicatat.
- Otorisasi yang pantas.
- Kelengkapan pencatatan.
- Penilaian transaksi secara pantas.
- Klasifikasi transaksi secara pantas.
- Transaksi dicatat secara tepat waktu.
- Posting dan pengikhtisaran.
KOMPONEN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
- Lingkungan Pengendalian
Terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur dan komisaris, dan pemilik satuan usaha terhadap pentingnya pengendalian. Sub elemen yang harus dipertimbangkan auditor meliputi :
- Integritas dan Nilai-Nilai Etis
- Komitmen untuk Kompetensi
- Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi.
- Struktur Organisasi.
- Dewan Direksi atau Komite Audit
- Penilaian Pelimpahan Wewenang dan Tanggung Jawab.
- Kebijakan Sumber Daya dan Prakteknya
- Penilaian Risiko Manajemen
Penilaian risiko untuk L/K ialah identifikasi manajemen dan analisis risiko yang relevan untuk menyiapkan L/K yang sesuai dengan GAAP.
Proses penilaian resiko :
- Identifikasi faktor
- Memperkirakan resiko yang paling mungkin terjadi
- Mempersiapkan tindakan untuk mengendalikan resiko
Suatu manajemen harus menyusun rencana / metode untuk menanggulangi resiko yang mungkin akan timbul, dipengaruhi oleh:
- keefektifan dan keefisienan operasi
- persiapan dari pernyataan keuangan yang dapat dipercaya
- ketaatan pada hukum dan peraturan
Hal-hal yang dapat meningkatkan resiko:
- pergantian dalam lingkungan operasi
- anggota baru
- sistem informasi baru atau dirubah
- pertumbuhan yang cepat
- teknologi baru
- produk dan aktifitas baru
- restrukturiasi perusahaan
- operasi luar negeri
- Aktifitas Pengendalian
Manajemen harus membuat kebijakan dan prosedur untuk membuat laporan keuangan secara objektif. Komponen ini meliputi macam-macam kegiatan seperti perjanjian, pemberian hak, pembuktian (verifikasi), dan rekonsiliasi yang dilakukan untuk menunjukkan resiko-resiko yang diidentifikasi oleh manajemen.
Tipe aktifitas pengendalian yaitu :
- Pemisahan tugas yang cukup
- Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas.
- Dokumen dan catatan yang memadai.
- Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan.
- Pengecekan independen atas pelaksanaan
- Informasi Akuntansi dan Sistem Komunikasi
Tujuan sistem informasi akuntansi suatu entitas ialah mengidentifikasikan, merangkai, mengklasifikasikan, menganalisa, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas.
Sistem ini juga dapat diartikan lebih luas. Sistem ini termasuk bentuk-bentuk komunikasi yang lain spt kebijakan manual, memorandum, voice mail, e-mail, dan pesan-pesan melalui kaset video. Sistem ini juga termasuk informasi yang beraneka ragam, termasuk:
- Keuntungan merk
- Pembagian pasar
- Kecendrungan keluhan konsumen
- Statistik-statistik kejadian
- Aktifitas perkembangan produk pesaing
- Inisiatif, legislatif dan regulative
Meskipun beberapa informasi tdak berhubungan dengan pernyataan keuangan, akan tetapi auditor perlu untuk mendapatkan informasi tersebut untuk menambah nilai dari proses audit.
Transaksi yang berhubingan dengan objek audit harus secara cukup :
- Ditampilkan
- Lengkap
- Akurat
- Berdasarkan klasifikasi
- Tepat waktu
- Posting dan dirangkum
- Pengamatan
Aktivitas pemantauan berkaitan dengan penilaian terus menerus atau periodik dari efektivitas rancangan dan operasi dari struktur pengendalian intern oleh manajemen untuk menentukan bahwa suatu operasi seperti yang diharapkan dan dimodifikasi secara tepat.
* Fungsi Internal Audit
Agar fungsi internal audit efektif, staf yang ada harus independen, dan harus melaporkannya langsung ke dewan direktur atau komite audit di dalam organisasi
* Ukuran Perusahaan dan Struktur Pengendalian Intern
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh penting terhadap sifat pengendalian intern dan pengendalian khusus.
Contoh kegiatan pengamatan:
a. Mengidentifikasi ketidaktepatan atau pengecualian untuk hasil-hasil yang diantisipasi.
b. Komunikasi dari pihak-pihak luar
c. Rekonsiliasi independen
d. Evaluasi oleh pihak dalam dan luar perusahaan
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL DAN PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN
SAS 55 (AU 319) menghendaki auditor untuk mendapat pemahaman terhadap struktur pengendalian intern klien, yang luasnya setidaknya mencukupi untuk merencanakan pemeriksaan yang memadai, dalam hal 4 masalah spesifik perencanaan:
- Auditability.
Auditor harus memperoleh informasi tentang integritas managemen dan kemampuan yang luas dalam pencatatan akuntansi untuk melengkapi bukti yang tersedia untuk mendukung neraca laporan keuangan.
- Salah saji potensial dan material.
Auditor diwajibkan untuk mengidentifikasi kesalahan dan penipuan yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan dan untuk menilai resiko yang mungkin terjadi dalam jumlah yang material.
- Penemuan resiko
Informasi tentang pengendalian internal digunakan untuk menilai resiko pengendalian untuk setiap keobjektifan yang mempengaruhi rencana penemuan resiko dan bukti audit.
- Perancangan pengujian.
Dari setiap informasi yang dihasilkan, auditor harus diijinkan untuk membuat rencana pengujian yang efektif dari neraca laporan keuangan.
Auditor harus mempertimbangkan aspek rancangan dan aspek operasi untuk ketiga elemen sbb:
- Pemahaman lingkungan pengendalian.
- Pemahaman sistem akuntansi.
- Pemahaman prosedur pengendalian.
Auditor harus melakukan penetapan dan keputusan tertentu seperti :
- Menetapkan apakah laporan keuangan dapat diaudit.
- Menetapkan tingkat risiko pengendalian yang didukung oleh pemahaman yang diperoleh.
- Menetapkan apakah diharapkan tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah dapat didukung.
- Memutuskan tingkat risiko pengendalian yang ditetapkan yang pantas untuk digunakan.
PROSEDUR UNTUK MEMPEROLEH PEMAHAMAN
Prosedur untuk memperoleh pemahaman, prosedur yang berkaitan dengan perancanagan dan penempatan dalam operasi:
- Pengalaman auditor dalam periode sebelumnya.
- Tanya jawab dengan pegawai klien.
- Kebijakan dan pedoman sistem klien.
- Inspeksi dokumen dan catatan.
- Pengamatan atas aktivitas dan operasi satuan usaha.
Dokumentasi pemahaman, dengan metode:
- Deskripsi naratif.
Adalah mendiskripsikan pengendalian internal klien. Denagan karakteristik :
- Keaslian setiap dokumen dan pencatatan dalam system
- Semua proses yang berlangsung
- Disposisi setiap dokumen dan pencatatan dalam system
- Indikasi pengendalian yang sesuai untuk menilai resiko pengendalian
- Bagan alir
Adalah symbol, penyajian diagram dari dokumen klientdan contoh arus di perusahaan.
- Kuesioner pengendalian intern.
PENILAIAN RESIKO PENGENDALIAN
Empat penilaian spesifik yang harus dibuat untuk melaksanakan penilaian :
- Menilai apakah laporan keuangan bisa diaudit
- Menentukan penialian resiko pengendalian didukung oleh bukti yang dapat dipercaya
- Menilai apakah mungkin bahwa penilaian resiko pengendalian yang lebih rendah dapat didukung
- Menentukan penilaian resiko pengendalian yang sesuai
PENETAPAN RESIKO PENGENDALIAN
Langkah-langkah penetapan risiko pengendalian:
- Identifikasi transaksi yang berkaitan dengan objek yang diaudit
- Identifikasi pengendalian spesifik.
- Identifikasi dan evaluasi kelemahan.
- Identifikasi pengendalian yang ada
- Identifikasi ketidaksesuaian dari pokok pengendalian
- Menentukan potensi pernyataan salah yang material yang dapat dihasilkan
- Mempertimbangkan kemungkinan pengemdalian yang seimbang
- Matriks pengendalian.
Mengkomunikasikan kondisi yang dapat dilaporkan dan masalah yang terkait (reportable condition) –SAS 60.
- Komunikasi komite audit.
- Surat kepada manajemen (management letters).
PENGUJIAN ATAS PENGENDALIAN
- Prosedur Untuk Pengujian Atas Pengendalian
- Tanya jawab dengan pegawai.
- Inspeksi atas dokumen, pencatatan, dan pelaporan
- Mengamati pengendalian berkaitan dengan aktifitas
- Pelaksanaan ulang.
- Luas Prosedur
- Mengandalkan bahan bukti audit tahun lalu.
- Pengujian kurang dari seluruh waktu audit.
- Hubungan antara Pengujian Atas Pengendalian Dengan Prosedur Untuk Memperoleh Pemahaman
Assessed Control Risk
Jenis Prosedur
High Level :
Dapatkan Pemahaman Saja
Lower Level :
Pengujian Atas Pengendalian
Tanya jawab
Inspeksi
Pengamatan
Pelaksanaan Ulang
Ya-ekstensif
Ya-dengan penelusuran transaksi
Ya-dengan penelusuran transaksi
Tidak
Ya-beberapa
Ya-dengan uji petik
Ya-beberapa kali
Ya-dengan uji petik
PENGENDALIAN INTERNAL
DAN
RESIKO PENGENDALIAN
OLEH : KELAS 3-L
- FAJAR RESTU WIBOWO (06360013478/15)
- HARIYANTO (06360013522/18)
- KURNIA ARIFTA GUNAWAN (06360013585/22)
- LUTFI HAKIM (06360013593/24)
- M. DANANG F. (06360013639/29)
- PUTRA MAHARDHIKA (06360013697/33)
- SAHRUL MUNIR (06360013749/35)
- TRIO SAPUTRO (06360013789/37)
PROGRAM DIPLOMA III SPESIALISASI AKUNTANSI PEMERINTAH
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
JAKARTA
2008
1 komentar:
ada contohnya realnya tak
Posting Komentar